Apakah yang salah dengan sebuah budaya?
Apakah yang salah dengan sebuah tradisi?
Pertanyaan seperti itu selalu muncul dibenak saya ketika melihat kondisi saat ini yang mana khususnya di bali dalam perayaan nyepi biasanya dengan marak diadakan pawai ogoh-ogoh, tapi kali ini tidak ada sama sekali. Padahal itu merupakan ajang kreasi dan juga pemersatu masyarakat yang mencari nafkah disana sini kembali ketanah kelahirannya dalam setahun sekali berkreasi bersama untuk sebuah tujuan silaturahmi dalam keceriaan. Disisi budayapun dititipkan sebuah makna yang sangat mulia yakni untuk mengusir kejahatan.
Dan sekarang apakah langkah-langkah yang mempunyai tujuan mulia seperti itu mesti mengambil cuti tahunannya untuk memberi kesempatan aneka ragam bendera berkibar disekelilingnya sampai-sampai sang budaya terjepit oleh tiang-tiang bendera yang “nampak berdiri kokoh”.
Padahal sang merah putih saja belum pernah memberikan cuti pada budaya anak bangsanya.
Ah…. daripada bingung-bingung, lebih baik berkreasi yang lain saja bareng anak-anak yuk!!!....
Mudah-mudahan saja kreasi yang ini tidak ikut-ikutan terpasung oleh……….
Karena harapan yang sangat besar dari anak-anak untuk tetap berkreasi nampak jelas diwajahnya ketika diajak membuat komik dinding melukis bersama dipinggir jalan dengan media kanvas (5 x 1,2)m untuk menggantikan maraknya ogoh-ogoh yang biasa mereka lakukan.
Apakah yang salah dengan sebuah tradisi?
Pertanyaan seperti itu selalu muncul dibenak saya ketika melihat kondisi saat ini yang mana khususnya di bali dalam perayaan nyepi biasanya dengan marak diadakan pawai ogoh-ogoh, tapi kali ini tidak ada sama sekali. Padahal itu merupakan ajang kreasi dan juga pemersatu masyarakat yang mencari nafkah disana sini kembali ketanah kelahirannya dalam setahun sekali berkreasi bersama untuk sebuah tujuan silaturahmi dalam keceriaan. Disisi budayapun dititipkan sebuah makna yang sangat mulia yakni untuk mengusir kejahatan.
Dan sekarang apakah langkah-langkah yang mempunyai tujuan mulia seperti itu mesti mengambil cuti tahunannya untuk memberi kesempatan aneka ragam bendera berkibar disekelilingnya sampai-sampai sang budaya terjepit oleh tiang-tiang bendera yang “nampak berdiri kokoh”.
Padahal sang merah putih saja belum pernah memberikan cuti pada budaya anak bangsanya.
Ah…. daripada bingung-bingung, lebih baik berkreasi yang lain saja bareng anak-anak yuk!!!....
Mudah-mudahan saja kreasi yang ini tidak ikut-ikutan terpasung oleh……….
Karena harapan yang sangat besar dari anak-anak untuk tetap berkreasi nampak jelas diwajahnya ketika diajak membuat komik dinding melukis bersama dipinggir jalan dengan media kanvas (5 x 1,2)m untuk menggantikan maraknya ogoh-ogoh yang biasa mereka lakukan.
Oleh: Made Sumadi
Maju terus Bro!!!!
BalasHapus